A.
Apa itu kolesterol?
Kolesterol adalah sejenis zat yang
menyerupai lemak berwarna kekuningan yang ada didalam tubuh terutama
diperedaran darah. Sumbernya terutama dibuat di hati, namun juga bisa berasal
dari makanan.
B.
Resiko dan manfaat kolesterol
Kolesterol sangat bermanfaat bagi tubuh
guna membantu pembentukan membrane sel, garam empedu,hormon, dan vitamin D.
kolesterol di buat di hati dan dibawa ke sel-sel yang membutuhkannya lewat
darah, dalam bentuk zat lipoprotyein (LP). Selain mengangkut kolesterol, LP
juga membawa trigliserida (TG), zat lemak penghasil enegi tubuh.
C.
Apakah kolesterol baik itu,..?
HDL (high density lipoprotein) bertugas mengumpulkan
kelebihan kolesterol dari jaringan tubuh, dan mengembalikannya ke hati. Karena
fungsinya yang seperti “pembersih kolesterol” ini, kolesterol dalam HDL
(HDL-cholesterol/HDL-C) sering disebut kolesterol “baik), HDL-C yang tinggi
baik bagi kesehatan tubuh.
D.
Apakah kolesterol jahat itu?
Lipoprotein (LP) paling kaya kolesterol
adalah LDL atau low density lipoprotein yang membawa kolesterol dari hati
menuju sel-sel tubuh. Jika berlebihan, kolesterol dalam LDL
(LDL-cholesterol/LDL-C) mudah menumpuk dan menyumbat pembuluh darah, sehingga
kadar yang tinggi sangat membahayakan kesehatan. Karena itu LDL-C biasanya
disebut kolesterol “jahat”. Belakangan ini, ditemukan bahwa trigliserida juga
berpotensi menimbulkan penyumbatan pembuluh darah seperti halanya LDL-C.
E.
Akibat buruk LDL-C (kolesterol jahat)
Setiap peningkatan 10 mg/LDL manaikan 10%
resiko penyakit jantung koroner, sementara peningkatan 5 mg /LDL sebaiknya
menurunkan 10% resiko.
F.
Mengapa kolesterol bisa meningkat?
Normalnya kolesterol diproduksi oleh tubuh
dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya, sehingga tidak akan
tinggi. Kadang-kadang keseimbangan ini terganggu dan memunculkan kolesterol
tinggi (sering juga disebut hiperlipidemia). Penyebabnya antara lain :
1.
Konsumsi makanan tinggi kolesterol, lemak jenuh dan trans
a.
Sumber lemak jenuh
dan kolesterol yaitu : kuning telur, jeroan, makanan laut (udang, kerang,
kepiting, dan lain-lain), termasuk susu, keju, mentega, daging (terutama yang
berlemak), santan, minyak kelapa, dan minyak kelapa sawit, lemak jenuh dikenal
mudah meningkatkan LDL-C.
b.
Lemak trans ini
merupakan lemak terhidrogenasi yang lebih buruk lagi akibatnya karena juga
menurunkan HDL-C. makanan sumber lemak trans antara lain margarine, kentang
goreng, makanan siap saji (fast food), sebaiknya dihindari.
Lemak jenuh Tingkatkan LDL-C
Lemak Trans
Tingkatkan LDL-C
Turunkan HDL-C
|
2. Kegemukan
Berat badan berlebih cenderung meningkatkan LDL-C.
3. Kurang olah raga.
Olah raga teratur menurunkan LDL-C dan meningkatkan HDL-C.
Sebaliknya, jika tidak berolah raga tentu hal sebaliknya yang terjadi.
4. Jenis kelamin
Sebelum menginjak usia menopause, wanita cenderung memiliki
kadar kolesterol total yang lebih rendah dari pria yang berusia sama.
Penyebabnya belum diketahui jelas, diduga karena efak hormone estrogen yang
mampu menurunkan hormone estrogen yang mampu menurunkan LDL –C dan meningkatkan
HDL-C. setelah menopause, biasanya wanita mengalami peningkatan LDL-C dan
penurunan HDL-C, sehingga setelah usia 50 umumnya perbedaan antara pria dan
wanita tidak ada lagi.
5. Stress
Penelitian menunjukan stress jangka panjang meningkatkan
kolesterol. Penyebabnya diduga karena stress. Pada beberapa orang memicu
kebiasaan makan yang berlebihan, sehingga meningkatkan kolesterol darah.
6. Faktor genetick atau keturunan
Faktor keturunan ikut berperan dalam meningkatkan kolesterol.
Sebagai contoh, ada suatu penyakit keturunan yaitu hiperkolesterolemia
familial, dimana produksi LDL-C tubuh berlebihan dan tidak terkontrol.
Akibatnya yang bersangkutan mengalami kolesterol tinggi dan bisa terserang
penyakit jantung sejak kanak-kanak.
G.
Bahaya Kolesterol Tinggi
Penumpukan
kolesterol di dinding pembuluh darah menimbulkan aterosklerosis, yaitu
pengerasan dan penyempitan pembuluh darah. Aterisklerosis bisa terjadi di
arteri mana saja diseluruh tubuh dan dapat menimbulkan :
1.
Stroke iskemik
Ketika
aterosklorosisterjadi pada pembuluh darah otak, sel-sel otak akan kekurangan
darah kaya oksigen maupun nutrisi, sehingga dapat menimbulkan stroke. Selain
itu, stroke bisa terjadi akibat embolisme (bekuan darahdari tempat lain di
tubuh dan kemudian terbawa ke otak) akibat plak kolesterol.
2.
Hipertensi (tekanan darah tinggi)
Kolesterol
tinggi mengurangi elastisitas pembuluh darah, sehingga menjadi kaku dan keras.
Akibatnya tekanan dari pembuluh darah jadi tinggi.
3.
Penyakit jantung koroner
Ketika
aterosklerosis terjadi pada arteri koroner (arteri yang memasok darah bagi
jantung), lama kelamaan otot jantung jadi kekurangan darah kaya oksigen dan
nutrisi. Jika dibiarkan, otot jantung bisa mati dan timbulah serangan jantung.
4.
Penyakit arteri perifer
Aterosklerosis
bisa terjadi di arteri yang menyuplai darah ke ekstremitas (tangan dan kaki),
mengurangi aliran darah dan menimbulkan gejala nyeri dan kram, kesemutan, kulit
membiru, atau luka-luka yang sukar sembuh.
5.
Diabetes (kencing manis).
Diabetes tipe
dua yang tidak terkontrol ditandai menurunnya HDL-C dan meningkatnya LDL-C.
Efek ini terasa diseluruh tubuh termasuk dipembuluh darah jantung, otak, usus,
dan perifer, sehingga meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke.
6.
Aterosklerosis aorta
Plak-plak
kolesterol pada aorta abdominal (arteri besar perut) bisa memperlemah dinding
arteri, membentuk suatu pembesaran atau aneurisma yang dapat pecah
sewaktu-waktu dengan spontan dan menimbulkan pendarahan yang fatal.
7.
Aterosklerosis
Kadar
kolesterol tinggi bisa mengganggu peredaran darah ke arteri ginjal, menimbulkan
tekanan darah tinggi, pecahnya plak menjadi emboli yang menimbulkan
penyumbatan, serta gagal ginjal. Mengidap kolesterol tinggi tidak otomatis
langsung sakit, karena masih ada beberapa faktor resiko lain yang saling
berinteraksi menimbulkan penyakit. Karena itu, jaga dan kurangi faktor resiko
agar tubuh tetap sehat.
H.
Mendeteksi kolesterol tinggi
kolesterol
tinggi biasanya diketahui lewat pemeriksaan darah di laboratorium dengan
mengukur kadar HDL-C, LDL-C, kolesterol total, dan trigliserida. Sebelum
diperiksa, umumnya pasien harus berpuasa selama 9-12 jam (kecuali tes HDL-C dan
kolesterol.
Kolesterol
total adalah jumlah antara HDL-C, LDL-C, dan trigliserida. Kadar kolesterol
total yang tinggi tidak otomatis menandakan kolesterol tinggi, karena bisa saja
yang tinggi adalah HDL-C (kolesterol baik) yang justru bermanfaat bagi
kesehatan. Karena itu biasanya
juga di cek HDL-C, LDL-C,
dan trigliserida secara bersamaan. Trigliserida bukan kolesterol, namun
seringkali merupakan kolesterol tinggi dan resiko penyakit jantung.
I.
Beberapa kadar kolesterol optimal
Meskipun
bisa bervariasi sesuai kondisi masing-masing orang, namun umumnya kadar
kolesterol optimal adalah :
·
Kolesterol
total < 200 mg/dL
·
LDL-C
< 130 mg/dL
·
Trigliserida
< 150 mg/dL
·
HDL-C
> 40 mg/dL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar