Dua jenis kanker yang umum
menyerang kaum pria adalah kanker prostat menempati urutan kedua setelah kanker
paru-paru. Kebiasaan buruk menunda buang air kecil mungkin bisa menyebabkan
seorang pria terkena kanker prostat ganas dan mematikan. Karena itu jangan
menunda-nunda bila hendak buang hajat. Selama dua bulan terakhir Sueb selalu
merasakan nyeri bila hendak buang air kecil. Kadang ia berusaha keras hanya
untuk mengeluarkan air kemih. Lalu badanya ikut lemas setelah buat hajat itu
terpenuhi dan tulangnya terasa ngilu. Dua minggu lalu, anaknya membawa Sueb
kedokter, melalui tes colok dubur, dokter menemukan benjolan keras didalamnya,
bukan abses wasir melainkan kanker prostat. Sueb laki-laki berusia 61 tahun itu
di vonis menderita kanker prostat.
Tidak diketahui apa
penyebab penyakit berbahaya itu bisa menjangkiti dirinya. Sueb hanya berfikir,
mungkinkah kebiasaan menunda buang air kecil yang biasa dia lakukan bisa menjadi
penyebab penyakit ini. Dia hanya bisa merenungi nasib. Dan kini hasilnya
prostat. “kanker ini merupakan penyakit yang tumbuh dari sel kanker kelenjar
prostat dalam sistem reproduksi pria,” terang Rachmat Budi Santoso dokter ahli
Urologis dari Rs kanker Darmais, Jakarta. Kanker ini terjadi ketika prostat
mengalami pembelahan dan mulai menggandakan diri secara tidak terkontrol.
Sel-selnya lalu menyebar pada prostat dan kebagian tubuh yang lain, terutama
pada tulang dan kelenjar getah bening seperti yang dialami Sueb.
Dalam beberapa kasus
kanker prostat parah, penderita yang biasanya para pria itu, akan mengalami
gangguan seksual seperti disfungsi ereksi. Dari dua kanker yang umum menyerang
kaum pria, kanker prostat menempati posisi kedua setelah kanker paru-paru.
Diseluruh dunia, setiap tahun kanker ini membunuh kira-kira 254 ribu pria.
Setidaknya di Amerika Serikat, ada sekitar 29 ribu pria yang meninggal akibat
kanker ini. Sebenarnya dokter belum memastikan, apakah kanker prostat dapat
menyebabkan kematian atau tidak. Penelitian terakhir hanya menjelaskan
keganasan kanker prostat yang bisa diketahui dari tes urin. Dari tes itulah
kemudian bisa diketahui, kegasan kanker ini dapat membunuh si penderita.
Kesimpulan sekumpulan
peneliti dari Howard Hughes Medical Institute, Chevy Chase Maryland, Amerika.
hasil penelitian yang diumumkan awal Februari tahun 2009 menyebutkan, sebuah
zat yang dihasilkan oleh sel kenker prostat bisa memberikan cara baru bagi para
dokter untuk melakukan tes urin, dan membantu untuk mengetahui tingkat
keganasan kanker itu. “Akhirnya kemi mengakhiri perlakuan berlebih pada pasien
kami, karena para pakar kesehatan tidak mengetahui tumor mana yang akan tumbuh
dengan lambat,” ujar Arul Chinnaiyan, dokter dari Universitas Michigan yang
ikut dalam penelitian. Chinnaiyan mengungkapkan, asam amino bersama sarkosin
yang dihasilkan sel kanker prostat dan terdapat pada urin, pada tingkatan yang
lebih tinggi dapat digunakan untuk mendeteksi keganasan kanker prostat.
Mengapa
sarkosin?
Sarkosin adalah asam amino
dalam otot dan jaringan tubuh lainnya yang terasa manis dan mudah larut dalam
air. Dalam kenker prostat,sarkosin sering di identiifikasikan sebagai bahan
produk metabolisme yang berbeda. Zat ini meningkatkan secara drastis saat sel
kanker menyebar,berubah tahap awal ketahap lanjut dan bisa dideteksi melalui
urin. Tingkatan sarkosin juga akan meningkat dalam sel kanker prostat yang
sudah menyebar.
Sarkosin juga terdapat
dalam makanan seperti kuning telur, kalkun, daging, sayur mayur, dan tumbuhan
polong. Tentu bukalah zat biasa karena sarkosin juga ternyata berhubungan
dengan penyakit mental bernama skizofrenia. Peneliti menemukan bahwa sirkosin
berguna untuk mendeteksi kanker prostat adalah penelitian yang didapat setelah
para ilmuan dari Howard Hughes Medical Institute, Chevy Chase Maryland,
Amerika, meneliti 1.126 metabolit dari sampel jaringan prostat darah dan urin,
baik yang diproduksi pria yang sudah parah menderita penyakit ini, maupun
beberapa pria yang tidak menderita.
Setelah dilihat peran
sirkosin dengan menggunakan tekhnik “Metabolomik” penggunaan sidik jari kimia
untuk menandai apakah seorang belum atau sudah terkena kanker prostat, ternyata
sarkosin tidak diketahui dalam jaringan sehat. Sebaliknya, ada banyak dalam
kelenjar prostat menjadi lebih besar dan semakin membesar. Yang berhasil
diungkap dalam penelitian baru itu adalah bahwa jumlah sirkosin lebih banyak
terdapat dalam pria penderita kanker prostat ketimbang mereka yang tidak mengalaminya.
Para peneliti itu juga
membuktikan bahwa penggunaan sarkosin dibandingkan dengan tes kanker prostat
cara lama yakni PSA, protein yang dihasilkan oleh kelenjar prostat biasa
digunakan untuk mendeteksi keberaddan kanker prostat, lebih ampuh bahkan lebih
baik dalam mengidentifikasi keberadaan dan tingkat keganasan kanker. “Apa yang
kami lihat diantara laki-laki dengan kanker prostat metastatik disini adalah
tingkat dari sarkosin lebih tinggi dalam urin mereka dibandingkan dengan
laki-laki dengan pertumbuhan sel kanker lambat.
Obat
Baru
Wei menjelaskan
keterkaitan antara sarkosin dengan sel kanker berusaha keluar dari prostat dan
kemudian menyebar. Jika tes sarkosin urin menunjukan pertumbuhan kanker prostat
yang lambat tetapi rutin, tambah Wei, dokter sebaiknya tidak perlu mengobati
penderita sudah terlanjur parah, dokter bisa mengobati si penderita secara
intensif. “Jika penelitian ini valid, ini proses serius untuk mengetahui
keganasan kanker prostat,” katanya. Masih menurut Wei, penemuan sarkosin itu
berguna untuk menemukan sumber obat baru bagi kanker prostat. Namun Dr. Wei
mengatakan, masih harus ada penelitian lebih lanjut untuk membuat tes sarkosin
menjadi lebih praktis dan dapat membantu membuat formula penyembuhan baru.
Menanggapi hasil
penelitian tersebut, Budi berharap positif. “Ini semua hasil penelitian luar
negeri terbaru, meskipun di Indonesia belum ada laporan sehingga belum menjadi
standar. Tentunya perlu ditindak lanjuti melalui penelitian,” ujarnya. Hal yang
paling penting menurut Dr.Budi, menjaga kesehatan. Selalu memberikan perhatian
serius terhadap masalah kesehatan yang dialami. Alasannya, ujar Dr. Budi,
dengan mengetahui keberadaan penyakit, semakin mudah menanganinya dan semakin
besar pula peluang hidupnya. Kasus Sueb yang menahan kencing dan telat
memeriksakan diri kedokter bisa menjadi pelajaran penting (bisa kencing adalah anugrah).
Mengenali
dan Mencegah Kanker Prostat
A.
Umur
Inilah gejala umum yang
dapat menyebabkan kanker prostat, faktor utama adalah umur. Gangguan prostat
umumnya terjadi pada pria yang sudah berumur. Hal ini terjadi seiring dengan
waktu yang berlalu bahwa kanker itu bisa berkembang besar. “Pria yang berusia
lebih dari 50 tahun diharapakan mereka bisa melakukan general-check up paling
tidak setahun sekali untuk mengetahui kemungkinan terjangkitnya penyakit ini,”
saran Rachmat Budi Santoso.
B.
Ras
dan Gen
Ini bisa menjadi penyebab timbulnya
kanker prostat. Ini dibuktikan oleh meningkatnya kanker prostat yang ditemukan
pada beberapqa kelompok ras dan gen tertentu, seperti bapak, saudara yang
pernah mengalami kanker prostat ini. Adapun dari segi gen, resiko besar juga
dialami oleh pria berkulit hitam.
C.
Makanan
Makanan yang meningkatkan resiko
kanker prostat antara lain kurangnya asupan vitamin E yang biasanya bisa
ditemui dari sayuran hijau, asam lemak, omega-3 yang terkandung dalam ikan
berlemak seperti salmon, dan mineral selenium.
Untuk
mencegah agar kanker prostat tidak menyerang, ada dua cara penting yaitu :
A.
pertama
memperbanyak mengonsumsi vitamin. Konsumsi vitamin E, selenium, lycopene dan
kacang-kacangan bisa melindungi dari serangan kanker prostat. Tingkat plasma
vitamin D yang tinggi juga mempunyai efek pelindung.
B.
Mengatur
frekuensi ejakulasi.
Pada tahun 2003, peneliti asal
Australia menemukan bahwa ejakulasi yang terjadi pada pria akibat masturbasi
bisa mencegah kanker prosta. Efek perlindungan terbesar terjadi pada pria
berusia 20 tahun terutama bila mereka melakukannya sebanyak lima kali seminggu.
Beberapa
Terapi Untuk Penderita Prostat
Jika baru fase awal, yang
dibutuhkan adalah pengawasan aktif. Langkah berikutnya terapi alamiah.
Sementara langkah yang penting terakhir adalah pengobatan. Ada beberapa proses,
setidaknya untuk menyembuhkan kanker prostat.
A.
Pertama
Radicalprostatectomy
Ini merupakan bentuk oprasi yang
dilakukan untuk menghilangkan semua prostat. Tujuannya adalah untuk
menghilangkan kanker langkah ini ditempuh ketika kanker belum menyebar dari
prostat. Namun yang perlu diingat, operasi yang dilakukan dengan cara ini
menyebabkan impotensi.
B.
Transurethral
Resection Prostat
Yakni prosedur oprasi dengan cara
membuang bagian dari kelenjar prostat dengan menggunakan sebuah alat yang
dimasukan melalui urethra.
Cara lain yang dapat
dilakukan adalah dengan cara terapi homon, yakni dengan pengobatan atau bedah
untuk menghentikan sel kanker prostat untuk mendapatkan dehydrotestosteron
(DHT), sebuah hormone yang diproduksi dalam kelenjar prostat. Cara ini
sayangnya tidak bisa mnyembuhkan kanker prostat, karena kanker bisa kembali
setelah satu atau dua tahun.
Kanker prostat merupakan
penyakit yang sangat berbahaya bagi manusia terutama kaum pria, jika dibiarkan
tanpa usaha untuk mencegah atau mengobatinya. Agar dapat mengenali
gejala-gejala akan timbulnya kanker prostat, berikut ini adalah tahapan-tahapan
munculnya kanker prostat dan cara mencegahnya antara lain :
A.
Kelenjar
prostat
Kira-kira75% pria berusia lebih dari
70 tahun mengalami gangguan prostat. Gejala biasanya disebabkan oleh pembesaran
prostat yang dalam beberapa kasus merupakan kanker.
B.
Pembesaran
kelenjar prostat
Mungkin akibat konsentrasi hormon
pria, pertumbuhan kelenjar yang mengakibatkan terjadinya tekanan disaluran
uretra.
C.
Gejala
kanker prostat
·
Aliran
kencing yang lemah
·
Mengelilingi
uretra, pipa membawa urin kekantung kemih.
·
Mengeluarkan
cairan putih yang berfungsi dalam mentransfer sperma.
·
Pertumbuhannya
berhenti pada usia 20 tahun dan mulai lagi setelah 50 tahun.
D.
Mencegah
agar kanker prostat tidak menyerang
·
Memperbanyak
konsumsi vitamin E, selenium, lycopene, dan kacang-kacangan
·
Mengatur
frekuensi ejakulasi dini, penelitian menemukan bahwa ejakulasi yang terjadi
pada pria akibat masturbasi bisa mencegah kanker prostat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar