Kamis, 31 Mei 2012

KENCINGLAH ATAU ANDA AKAN TERKENA KANKER PROSTAT


Dua jenis kanker yang umum menyerang kaum pria adalah kanker prostat menempati urutan kedua setelah kanker paru-paru. Kebiasaan buruk menunda buang air kecil mungkin bisa menyebabkan seorang pria terkena kanker prostat ganas dan mematikan. Karena itu jangan menunda-nunda bila hendak buang hajat. Selama dua bulan terakhir Sueb selalu merasakan nyeri bila hendak buang air kecil. Kadang ia berusaha keras hanya untuk mengeluarkan air kemih. Lalu badanya ikut lemas setelah buat hajat itu terpenuhi dan tulangnya terasa ngilu. Dua minggu lalu, anaknya membawa Sueb kedokter, melalui tes colok dubur, dokter menemukan benjolan keras didalamnya, bukan abses wasir melainkan kanker prostat. Sueb laki-laki berusia 61 tahun itu di vonis menderita kanker prostat.
Tidak diketahui apa penyebab penyakit berbahaya itu bisa menjangkiti dirinya. Sueb hanya berfikir, mungkinkah kebiasaan menunda buang air kecil yang biasa dia lakukan bisa menjadi penyebab penyakit ini. Dia hanya bisa merenungi nasib. Dan kini hasilnya prostat. “kanker ini merupakan penyakit yang tumbuh dari sel kanker kelenjar prostat dalam sistem reproduksi pria,” terang Rachmat Budi Santoso dokter ahli Urologis dari Rs kanker Darmais, Jakarta. Kanker ini terjadi ketika prostat mengalami pembelahan dan mulai menggandakan diri secara tidak terkontrol. Sel-selnya lalu menyebar pada prostat dan kebagian tubuh yang lain, terutama pada tulang dan kelenjar getah bening seperti yang dialami Sueb.
Dalam beberapa kasus kanker prostat parah, penderita yang biasanya para pria itu, akan mengalami gangguan seksual seperti disfungsi ereksi. Dari dua kanker yang umum menyerang kaum pria, kanker prostat menempati posisi kedua setelah kanker paru-paru. Diseluruh dunia, setiap tahun kanker ini membunuh kira-kira 254 ribu pria. Setidaknya di Amerika Serikat, ada sekitar 29 ribu pria yang meninggal akibat kanker ini. Sebenarnya dokter belum memastikan, apakah kanker prostat dapat menyebabkan kematian atau tidak. Penelitian terakhir hanya menjelaskan keganasan kanker prostat yang bisa diketahui dari tes urin. Dari tes itulah kemudian bisa diketahui, kegasan kanker ini dapat membunuh si penderita.
Kesimpulan sekumpulan peneliti dari Howard Hughes Medical Institute, Chevy Chase Maryland, Amerika. hasil penelitian yang diumumkan awal Februari tahun 2009 menyebutkan, sebuah zat yang dihasilkan oleh sel kenker prostat bisa memberikan cara baru bagi para dokter untuk melakukan tes urin, dan membantu untuk mengetahui tingkat keganasan kanker itu. “Akhirnya kemi mengakhiri perlakuan berlebih pada pasien kami, karena para pakar kesehatan tidak mengetahui tumor mana yang akan tumbuh dengan lambat,” ujar Arul Chinnaiyan, dokter dari Universitas Michigan yang ikut dalam penelitian. Chinnaiyan mengungkapkan, asam amino bersama sarkosin yang dihasilkan sel kanker prostat dan terdapat pada urin, pada tingkatan yang lebih tinggi dapat digunakan untuk mendeteksi keganasan kanker prostat.
Mengapa sarkosin?
Sarkosin adalah asam amino dalam otot dan jaringan tubuh lainnya yang terasa manis dan mudah larut dalam air. Dalam kenker prostat,sarkosin sering di identiifikasikan sebagai bahan produk metabolisme yang berbeda. Zat ini meningkatkan secara drastis saat sel kanker menyebar,berubah tahap awal ketahap lanjut dan bisa dideteksi melalui urin. Tingkatan sarkosin juga akan meningkat dalam sel kanker prostat yang sudah menyebar.
Sarkosin juga terdapat dalam makanan seperti kuning telur, kalkun, daging, sayur mayur, dan tumbuhan polong. Tentu bukalah zat biasa karena sarkosin juga ternyata berhubungan dengan penyakit mental bernama skizofrenia. Peneliti menemukan bahwa sirkosin berguna untuk mendeteksi kanker prostat adalah penelitian yang didapat setelah para ilmuan dari Howard Hughes Medical Institute, Chevy Chase Maryland, Amerika, meneliti 1.126 metabolit dari sampel jaringan prostat darah dan urin, baik yang diproduksi pria yang sudah parah menderita penyakit ini, maupun beberapa pria yang tidak menderita.
Setelah dilihat peran sirkosin dengan menggunakan tekhnik “Metabolomik” penggunaan sidik jari kimia untuk menandai apakah seorang belum atau sudah terkena kanker prostat, ternyata sarkosin tidak diketahui dalam jaringan sehat. Sebaliknya, ada banyak dalam kelenjar prostat menjadi lebih besar dan semakin membesar. Yang berhasil diungkap dalam penelitian baru itu adalah bahwa jumlah sirkosin lebih banyak terdapat dalam pria penderita kanker prostat ketimbang mereka yang tidak mengalaminya.
Para peneliti itu juga membuktikan bahwa penggunaan sarkosin dibandingkan dengan tes kanker prostat cara lama yakni PSA, protein yang dihasilkan oleh kelenjar prostat biasa digunakan untuk mendeteksi keberaddan kanker prostat, lebih ampuh bahkan lebih baik dalam mengidentifikasi keberadaan dan tingkat keganasan kanker. “Apa yang kami lihat diantara laki-laki dengan kanker prostat metastatik disini adalah tingkat dari sarkosin lebih tinggi dalam urin mereka dibandingkan dengan laki-laki dengan pertumbuhan sel kanker lambat.
Obat Baru
Wei menjelaskan keterkaitan antara sarkosin dengan sel kanker berusaha keluar dari prostat dan kemudian menyebar. Jika tes sarkosin urin menunjukan pertumbuhan kanker prostat yang lambat tetapi rutin, tambah Wei, dokter sebaiknya tidak perlu mengobati penderita sudah terlanjur parah, dokter bisa mengobati si penderita secara intensif. “Jika penelitian ini valid, ini proses serius untuk mengetahui keganasan kanker prostat,” katanya. Masih menurut Wei, penemuan sarkosin itu berguna untuk menemukan sumber obat baru bagi kanker prostat. Namun Dr. Wei mengatakan, masih harus ada penelitian lebih lanjut untuk membuat tes sarkosin menjadi lebih praktis dan dapat membantu membuat formula penyembuhan baru.
Menanggapi hasil penelitian tersebut, Budi berharap positif. “Ini semua hasil penelitian luar negeri terbaru, meskipun di Indonesia belum ada laporan sehingga belum menjadi standar. Tentunya perlu ditindak lanjuti melalui penelitian,” ujarnya. Hal yang paling penting menurut Dr.Budi, menjaga kesehatan. Selalu memberikan perhatian serius terhadap masalah kesehatan yang dialami. Alasannya, ujar Dr. Budi, dengan mengetahui keberadaan penyakit, semakin mudah menanganinya dan semakin besar pula peluang hidupnya. Kasus Sueb yang menahan kencing dan telat memeriksakan diri kedokter bisa menjadi pelajaran penting (bisa kencing adalah anugrah).
Mengenali dan Mencegah Kanker Prostat
A.    Umur
Inilah gejala umum yang dapat menyebabkan kanker prostat, faktor utama adalah umur. Gangguan prostat umumnya terjadi pada pria yang sudah berumur. Hal ini terjadi seiring dengan waktu yang berlalu bahwa kanker itu bisa berkembang besar. “Pria yang berusia lebih dari 50 tahun diharapakan mereka bisa melakukan general-check up paling tidak setahun sekali untuk mengetahui kemungkinan terjangkitnya penyakit ini,” saran Rachmat Budi Santoso.
B.    Ras dan Gen
Ini bisa menjadi penyebab timbulnya kanker prostat. Ini dibuktikan oleh meningkatnya kanker prostat yang ditemukan pada beberapqa kelompok ras dan gen tertentu, seperti bapak, saudara yang pernah mengalami kanker prostat ini. Adapun dari segi gen, resiko besar juga dialami oleh pria berkulit hitam.

C.   Makanan
Makanan yang meningkatkan resiko kanker prostat antara lain kurangnya asupan vitamin E yang biasanya bisa ditemui dari sayuran hijau, asam lemak, omega-3 yang terkandung dalam ikan berlemak seperti salmon, dan mineral selenium.
Untuk mencegah agar kanker prostat tidak menyerang, ada dua cara penting yaitu :
A.    pertama memperbanyak mengonsumsi vitamin. Konsumsi vitamin E, selenium, lycopene dan kacang-kacangan bisa melindungi dari serangan kanker prostat. Tingkat plasma vitamin D yang tinggi juga mempunyai efek pelindung.
B.    Mengatur frekuensi ejakulasi.
Pada tahun 2003, peneliti asal Australia menemukan bahwa ejakulasi yang terjadi pada pria akibat masturbasi bisa mencegah kanker prosta. Efek perlindungan terbesar terjadi pada pria berusia 20 tahun terutama bila mereka melakukannya sebanyak lima kali seminggu.
Beberapa Terapi Untuk Penderita Prostat
Jika baru fase awal, yang dibutuhkan adalah pengawasan aktif. Langkah berikutnya terapi alamiah. Sementara langkah yang penting terakhir adalah pengobatan. Ada beberapa proses, setidaknya untuk menyembuhkan kanker prostat.
A.    Pertama Radicalprostatectomy
Ini merupakan bentuk oprasi yang dilakukan untuk menghilangkan semua prostat. Tujuannya adalah untuk menghilangkan kanker langkah ini ditempuh ketika kanker belum menyebar dari prostat. Namun yang perlu diingat, operasi yang dilakukan dengan cara ini menyebabkan impotensi.
B.    Transurethral Resection Prostat
Yakni prosedur oprasi dengan cara membuang bagian dari kelenjar prostat dengan menggunakan sebuah alat yang dimasukan melalui urethra.
Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan cara terapi homon, yakni dengan pengobatan atau bedah untuk menghentikan sel kanker prostat untuk mendapatkan dehydrotestosteron (DHT), sebuah hormone yang diproduksi dalam kelenjar prostat. Cara ini sayangnya tidak bisa mnyembuhkan kanker prostat, karena kanker bisa kembali setelah satu atau dua tahun.
Kanker prostat merupakan penyakit yang sangat berbahaya bagi manusia terutama kaum pria, jika dibiarkan tanpa usaha untuk mencegah atau mengobatinya. Agar dapat mengenali gejala-gejala akan timbulnya kanker prostat, berikut ini adalah tahapan-tahapan munculnya kanker prostat dan cara mencegahnya antara lain :
A.    Kelenjar prostat
Kira-kira75% pria berusia lebih dari 70 tahun mengalami gangguan prostat. Gejala biasanya disebabkan oleh pembesaran prostat yang dalam beberapa kasus merupakan kanker.
B.    Pembesaran kelenjar prostat
Mungkin akibat konsentrasi hormon pria, pertumbuhan kelenjar yang mengakibatkan terjadinya tekanan disaluran uretra.
C.   Gejala kanker prostat
·         Aliran kencing yang lemah
·         Mengelilingi uretra, pipa membawa urin kekantung kemih.
·         Mengeluarkan cairan putih yang berfungsi dalam mentransfer sperma.
·         Pertumbuhannya berhenti pada usia 20 tahun dan mulai lagi setelah 50 tahun.
D.   Mencegah agar kanker prostat tidak menyerang
·         Memperbanyak konsumsi vitamin E, selenium, lycopene, dan kacang-kacangan
·         Mengatur frekuensi ejakulasi dini, penelitian menemukan bahwa ejakulasi yang terjadi pada pria akibat masturbasi bisa mencegah kanker prostat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar