Chris Simmons beruntung,
ia masih hidup. Programmer computer asal Bristol, inggris, roboh setelah
menghabiskan waktu dua belas jam dengan komputernya. Beberapa hari kemudian,
dia mulai mengalami batuk darah. Dari hasil scaning menunjukan ia menderita
pulmonary embolism. Kasus E-trombosis yang tercatat adalah yang terjadi pada
seorang pria muda dari Selandia Baru. Pria tersebut hampir meninggal, setelah
menghabiskan waktu berjam-jam duduk didepan computernya. Kasus kematian karena
E-trombosis yang pertama tercatat adalah seorang pria korea selatan berusia 24
tahun yang ceroboh dan meninggal, setelah bermain game computer secara marathon
80 jam di berbagai kafe internet. Pesan yang ingin disampaikan sangat jelas, E-Trombosis
bukanlah hal yang main-main. Tampak suatu yang sepele, tapi dapat berakibat
fatal.
Apa Itu E Thrombosis ?
Aliran darah sangat
penting, untuk mensirkulasikan makanan dan oksigen keseluruh tubuh. Didalam
darah terdapat sesuatu sistem yang dikenal dengan mekanisme pembekuan darah.
Mekanisme pembekuan darah memeranakan dua fungsi pertama adalah menjaga agar
darah tetap mengalir dan yang kedua, membentuk suatu bekuan atau sumbatan untuk
menghentikan pendarahan.
Dalam keadaan normal,
fungsi pembekuandarah dalam keadaan tiadak aktif. Namun, ketika kita luka,
misalnya pembuluh darah tersayat, fungsi pembekuan ini diaktifkan dan darah
membentuk suatu massa padat atau bekuan, untuk melindungi kita dari kehilangan
darah. Mekanisme pembekuan sangan efektif didalam menjaga keseimbangan antra
darah yang mengalir. Akan tetapi kadang-kadang mekanisme ini juga bekerja
keliru dan satu bekuan terbentuk didalam pembuluh darah yang terbuka.
Ketika aliran darah
terganggu atau darah berhenti mengalir dengan bebas, mekanisme pembekuan
diaktifkan dan darah menjadi suatu massa padat. Para dokter menggunakan istilah
thrombus untuk menjelaskan hal ini. Ketika bekuan terjadi didalam pembuluh
darah dan mengakibatkan keseluruhan urat nadi (arteri) dan urat darah halus, inilah
yang disebut thrombosis (thrombosis). Hal ini dapat terjadi dibagian tubuh,
karena pembuluh darah terdapat diseluruh tubuh untuk mengsirkulasikan makanan
dan oksigen yang dibutuhkan agar kita tetap hidup. Suatu penelitian menunjukan,
duduk tanpa bergerak hanya untuk selama satu setengah jam, dapat mengurangi
mengalirnya darah pada pembuluh popliteal (dibelakang lutut) sam[pai 40%.
Seseorang yang menderita thrombosis, beresiko mengalami embolisme yaitu ketika
dari bekuan darahterlepas dan bergerak ke sekeliling tubuh dan akhirnya
menghambat satu arteri.
Proses ini disebut
embolisasi dan bagian bekuan darah yang terlepas disebut embolus atau emboli.
Contoh dari hal ini adalah ketika bagian dari bekuan darah pada deep vein
thrombosis (DVT) terlepas, lalu bergerak naik ke kaki, melewati sisis kanan
jantung dan sampai diarteri paru-paru (pulmonary). Ini disebut bagian pulmonary
embolism (PE). PE yang besar dapat memblokir keseluruhan suplai darah ke
paru-paru dan ini fatal. PE yang lebih kecil dapat menyebabkan sesak nafas dan
rasa sakit bahakan batuk darah.
Istilah e-trombosis
diciptakan oleh Dr. Richard Beasly dari Medical Research Institute, Selandia
Baru, untuk menjelaskan hubungan antara duduk pada posisi yang tetap dalam
waktu yang lama didepan komputer dengan terjadinya DVT dan kemudian PE. Dr.
meneliti kasus pria berusia 23 tahun dari Selandia Baru, yang mengalami DVT dan
PE setelah duduk dengan jangka waktu yang lama didepan komputer. Dia terbiasa
diuduk didepan computer delapan samapi dua belas jam dan kadang-kadang tak
bergerak selama enam jam. Hubungan antara duduk terlalu lama dengan terjadinya
DVT pertama kali dikenali pada perang dunia ke dua, ketika orang-orang London
duduk tidur semalaman dikursi geladak. Gerakan kaki keatas dan kebawah agar otot-otot
betis berkontraksi. Berdiri lalu berjalan-jalan disekitar tempata kerja selama
selama lima sampai sepuluh menit tiap satu jam. Dan juga penting adalah banyak
minum, karena dehidrasi adalah faktor resiko DVT. A. Taufik, SP (Alumnus Teknologi pangan Universitas Padjadjaran).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar