Kebanyakan anak sangat tergoda dengan makanan yang berwarna mencolok atau
bentuknya menari, tapi ternyata makanan tersebut tidak aman. Lalu bagaimana
memilih makanan dan jajanan yang sehat? Di Indonesia, pada umunya makanan dapat
dengan leluasa beredar dan dijual tanpa melalui kontrol keselamatan. Hal ini
membuat masih lebih 70% makanan yang dijual dihasilkan oleh produsen yang masih
tradisional, yang dalam proses produksinya masih jauh dari standar kesehatan
dan keselamatan, sehingga kasus keracunan makanan meningkat. “jangan faslitasi anak untuk membeli
jajan-jajanan yang tidak sehat. Kadang perlu kejam terhadap anak tetapi demi
kepentingan anak”, kata Chandra irawan, pakar kimia pangan dan gizi dari
akademi kimia analisis bogor.
Berikut kiat aman memilih makanan yang diberikan oleh candra.
1.
Amati warnanya, mencolok atau tidak.
Amati apakah makanan tersebut
memiliki warna yang mencolok atau jauh berbeda dari warna aslinya. Snack,
kerupuk, mie, es krim yang berwarna terlalu mencolok ada kemungkinan sudah di
tambahi zat pewarna.
2.
Cicipi rasanya
Biasanya lidah cukup jeli untuk
membedakan mana makanan yang aman atau yang tidak aman. Makanan yang tidak aman
umumnya berasa tajam, misalnya sangat gurih dan tenggorokan gatal.
3.
Baui aromanya
Bau apek atau tengik pertanda makanan
tersebut sudah rusak atau terkontaminasi oleh mikro organisme.
4.
Amati komposisinya
Bacalah dengan teliti apakah makanan
mengandung bahan-bahan makanan tambahan yang berbahaya dan bisa merusak
kesehatan.
5.
Pastikan kwalitasnya
Perhatikan kwalitas makanan, apakah
masih segar atau sudah berjamur yang bisa membuat keracunan. Makanan yang sudah
berjamur merupakan proses tidak berjalan dengan baik atau sudah kadaluarsa.
6.
Terdaftar di BPOM
Bila hendak membeli makanan impor,
usahakan produknya telah terdaftar di BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan),
yang bisa dicermati dalam labeb yang tertera dikemasannya. “ingat juga kriteria
aman itu berfariasi. Aman bagi satu orang belum tentu aman bagi yang lainnya,”
kata Chandra.
Menurut Chandra, bisa saja pada anak
tertentu bahan pengawet dapat menimbulkan alergi. Contonya pengawet kalsium
benzoate pada produk minuman ringan yang sangat di gandrungi oleh anak-anak.
“Bagi anak-anak yang sehat mungkin tidak berdampak apa-apa, tapi bagi anak-anak
yang menderita asma, kandungan bahan pengawet ini bisa membuat asmanya kanbuh,”
kata Chandra.
Makanan yang mengandung boraks.
1. Mie basah mengandung boraksTeksturnya kenyal, lebih mengkilat, tidak lengket, dan tidak mudah putus.
2. Bakso mengandung boraks
Teksturnya sangat kenyal, warna tidak kecoklatan seperti penggunaan daging, tapi cenderung keputihan.
3. Jajanan (lontong) mengandung boraks
Teksturnya sangat kenyal, berasa tajam seperti sangat gurih, membuat lidah bergetar dan member rasa getir.
4. Kerupuk mengandung boraks
Tekstur renyah dan member rasa getir.
Makanan yang mengandung formalin memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
- Mi basah
- Tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar (25 derajat celcius)dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10derajat celcius). Tidak lengket dan lebih mengkilap di bandingkan mie biasa.
- Tahu
- Tidak rusak sampai dengan 3 hari pada suhu kamar dan bisa bertahan 15 hari pada suhu lemari es. Tahu terlampau keras, kenyal, tapi tidak padat.
- Ikan berformalin
- Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar, warna ingsang berwarna merah tua tidak cemerlang bukan merah segar dan warna daging putih bersih.
- Ikan asin
- Tidak rusak sampai dengan 1 bulan pada suhu kamar. Bersih, cerah dan tidak berbau seperti ikan asin. Tidak di hinggapi lalat pada area yang banyak berlalat.
- Bakso
- Tidak rusak lebih dari 2 hari pada suhu kamar dan teksturnya sangat kental.
- Ayam
- tidak rusaak lebih dari 2 hari pada suhu kamar dan teksturnya sangat kencang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar