Selasa, 29 Mei 2012

ANTI BODI YANG HARUS SELALU DIWASPADAI


Mengapa sebagian orang tidak gampang sakit dan sebagian lainnya rentan terhadap penyakit ? mengapa semakin bertambah usia, seorang menjadi mudah lelah serta timbul rasa nyeri di tulang dan sendi? Daya tahan tubuh setiap orang berbeda-beda, bahkan pada orang yang sama daya tahan tubuhnya yang kuat, bisa saja daya tahan tubuh itu melemah. Apakah daya tahan tubuh bisa dipertahankan tetap kuat ?. Bisa, asal tahu penyebab lemahnya daya tahan tubuh dan di lakukan upaya menjaga daya tahan tubuh agar tetap prima.
Sistem kekebalan tubuh
Apa jadinya bila tubuh manusia tidak dilengkapi dengan sistem kekebalan tubuh? Sistem kekebalan tubuh bisa diibaratkan prajurit yang sangat disiplin, teratur, cerdas, dan pekerja keras yang melindungi tubuh dari musuh eksternal, seperti bakteri atau virus yang berupaya memasuki tubuh. Masih ingat bocah david dari texas, yang sebelum lahir diketahui bhawa sistem kekebalan tubuhnya tidak sempurna. David bermasalah pada sum-sum tulang belakang sehingga tidak bisa memproduksi limfosit, yang merupakan bagian dari prajurit siap tempur dalam mempertahankan tubuh terhadapa serangan bakteri, virus, dan penyakit lain yang mencoba masuk kedalam tubuh melalui makanan, saluran pernafasan, maupun lingkungan sekitar.
Tanpa adanya pertahanan dan kekebalan tubuh meskipun dilahirkan dengan oprasi sesar yang steril, David hanya dapat bertahan 12 tahun setelah gagal transplantasi sum-sum tulang belakang kakaknya. Ilustrasi tadi menjelaskan peranan penting sistem kekebalan tubuh bagi daya tahan tubuh kita. Limfosit ibarat prajurit, yang dihasilkan sum-sum tulang belakang disebut limfosit B, sedangkan yang diproduksi dikelenjar timus disebut limfosit T. Limfosit B akan memproduksi semacam senjata yang disebut antibody. Sistem kekebalan tubuh sangat mendasar perannya bagi kesehatan tentunya harus disertai pola makan sehat, cukup berolahraga, dan terhindar dari masuknya senyawa beracun kedalam tubuh. Sesekali senyawa beracun hadir dalam tubuh, maka harus segera dikeluarkan. Kondisi sistem kekebalan tubuh menentukan kwalitas tubuh hidup. Dalam tubuh yang sehat terdapat sistem kekebalan tuubuh yang yang kuat sehingga daya tahan tubuh terhadap penyakit juga prima.
Pada bayi yang baru lahir, pembentukan sistem kekebalan tubuhnya yang baru lahir, pembentukan sistem kekebalan tubuhnya belum sempurna dan memerlukan ASI yang membawa sistem kekebalan tubuh sang Ibu untuk membantu daya tahan tubuh bayi. Semakin dewasa sistem kekebalan tubuh terbentuk sempurna. Namun, pada orang lanjut usia, sistem kekebalan tubuhnya menurun. Itulah sebabnya timbul penyakit Degenerative atau penyakit penuaan. Setiap ada benda asing yang msuk kedalam tubuh diperlukan 10-14 hari untuk membentuk antibody. antibody merupakan respon terhadap gangguan dari luar, senjata yang dibentuk oleh sekelompok prajurit Limfosit B dalam sistem kekebalan tubuh. Antibody tersusun dari protein, disebut juga Immunoglobulin, disingkat (ig), suatau serum pembentuk globulin. Antibodi akan menghancurkan musuh-musuh yang menyerbu atau disebut juga antigen, seperti virus dan bakteri penyebab penyakit, dengan cara mengikatkan diri pada antigen dan menandai molekul-molekul asing tempat mereka mengikatkan diri. Selanjutnya sel pasukan dapat membedakan dan melumpuhkan.
“Smart Eating”
 Pola hidup modern menuntut segala sesuatu dilakukan serba cepat dan instan. Hal ini berdampak juga terhadap pola makan. Sarapan didalam kendaraan, makan siang serba tergesa, dan malam karena kelelahan tidak ada nafsu makan. Belum lagi kwalitas makanan yang di konsumsi, polusi udara, kurang berolah raga, dan stress. Apabila terus berlanjut, daya tahan tubuh akan menurun, lesu, cepat lelah, dan mudah terserang penyakit. Karena itu, banyak orang yang masih muda mengidap penyakit degenerative. Kondisi kelelahan, stress, dan pola hidup modern sarat polusi, diet tidak seimbang, dan kelelahan menurunkan daya tahan tubuh sehingga memerlukan kecukupan antibody. Gejala menurunnya daya tahahn tubuh sering kali diabaikan sehingga sering pula menimbulkan infeksi, penuaan dini pada usia produktif.
Mengonsumsi makanan sebaiknya tidak memperhatikan kecukupan gizinya saja, tetapi juga mempertimbangkan kandungan senyawa boiaktif dalam makanan yang dapat membantu menjaga tubuh tetap sehat, atau dikenal sebagai makanan fungsional, agar daya tahan tubuh dapat dipertahankan. Untuk itu diperlukan kearifan dalam memilih makanan atau smart eating. Kecukupan mengonsumsi buah dan sayur mutlak diperlukan karena kandungan vitamin, mineral, dan enzim selaku senyawa bio aktif sangat diperlukan tubuh.

Daya tahan tubuh manusia mencapai puncaknya di usia 20-an, dan lambat tetapi pasti, mulai terjadi penurunan di usia 30-an, dan semakin pesat penurunan di usia 50-an. Pola makan memepengaruhi daya tahan tubuh. Hal ini berkaitan dengan Helath Conscious atau peduli terhadap kesehatan. Agar kwalitas hidup tetap prima, sehat, dan bugar, siagakan selalu senjata dalam sistem kekebalan tubuh anda, yaitu dengan kecukupan antibody. (Dr. Ir. Ingid S. Waspodo MSc, pendidik dan peneliti).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar