Senin, 07 Maret 2011

BEBERAPA KEISTIMEWAAN AJARAN BUDDHA



TELADAN YANG SEMPURNA
Buddha merupakan perwujudan dari kebajikan-kebajikan yang telah Beliau sampaikan. Beliau mempraktikkan semua perkataan yang di sampaikan-Nya dalam tingkah laku. Beliau tidak pernah merasa lelah untuk menyebarluaskan Kebenaran dan merupakan contoh yang sempurna. Pada tiap saat Beliau tidak pernah menunjukkan kelemahan seorang manusia ataupun menunjukkan keinginan rendah. Kualitas Moral, Kebijaksanaan dan Belas Kasih-Nya adlah yang paling sempurna yang pernah ada di dunia ini.

KITA DAPAT MENJADI SEMPURNA
Ajaran Buddha dapat membuat kita mencapai tingkat spiritual yang paling tinggi yang dapat kita peroleh. Buddha mengajarkan bahwa semua makhluk dapat mencapai kesempurnaan. Tidak ada pendiri kepercayaan lainnya yang pernah mengatakan bahwa setiap pengikutnya mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh kedamaian, kebahagiaan, dan pembebasan dari dirinya. Tetapi Buddha mengajarkan bahwa setiap makhluk dapat mencapai kebahagiaan yang sama dari Penerangan Sempurna, jika mereka mempraktikkan Dharma seperti yang telah Beliau praktikkan. 

MELEBIHI AGAMA
Jika definisi “agama” adalah kepercayaan dan pemujaan pada sesuatu yang tertinggi, dengan kewajiban untuk melaksanakan upacara dan puja, maka ajaran Buddha tidak terbatas hanya sebagai agama. Di luar semua definisi konvesional tentang agama…..ajaran Buddha mendorong kita untuk tidak hanya percaya begitu saja, dan mendorong agar kita mempercayai kekuatan potensi diri kita sendiri. Upacara dan puja di lihat sebagai sesuatu yang dapat memberikan inspirasi pada kita. Dalam hal ini upacara dan puja itu penting, namun upacara dan puja tidak dapat memberikan kita kebijaksanaan dan kebahagiaan sejati.
  
UNIVERSAL
Karena perhatian Buddha adalah Kebahagiaan Sejati bagi semua makhluk, ajaran-Nya dapat di praktikkan baik dalam masyarakat maupun dalam hutan yang sunyi, oleh semua ras maupun kepercayaan. Ini semua benar-benar tidak memihak dan universal. 

PEMURNIAN PIKIRAN
Ajaran Buddha adalah satu-satunya ajaran yang tidak hanya berakhir pada menghindari semua kejahatan dan melakukan kebaikan, tetapi juga mengajarkan pemurnian pikiran seseorang. Pikiran merupakan akar dari semua kebaikan dan kejahatan, dan yang menjadi sebab dari penderitaan maupun Kebahagiaan Sejati.   

KEPERCAYAAN DIRI
Ketika Buddha sedang bermeditasi untuk mencapai Peneranagn Sempurna, tidak ada dewa yang datang mengungkapkan rahasia terselubung dari seluruh kekuatan spiritual. Tidak ada satu pun yang memberikan Beliau Kepercayaan untuk di ajarkan. Beliau mengatakan, “Saya mendapatkan Kebijaksanaan tertinggi dengan usaha, energi, pengetahuan, dan pemurnian saya sendiri.” Begitu juga, kita dapat mencapai tujuan tertinggi ini melalui kesabaran dalam penyempurnaan diri kita. 

KEBEBASAN BERPIKIR
Dari kandungan intelektual dan filsafat ajaran Buddha, berkembanglah kebebasan berpikir dan mencari, yang tidak mungkin berbeda dengan agama-agama lain yang ada di dunia. Walaupun Buddha mendorong kita untuk mempraktekkan ajaran-Nya, tidak ada paksaan atau keharusan untuk meyakini atau menerima ajaran Beliau.

PELAJARAN MENGENAI KEBENARAN
Buddha adalah guru terbesar yang mengajarkan Kebenaran (Sifat sejati semua hal). Ajaran Buddha adalah pelajaran yang sempurna mengenai kita dan alam semesta tempat kita berada. Ajaran ini melebihi Pengetahuan duniawi-merupakan Kebijaksanaan tertinggi yang membawa pada pencapaian kebahagiaan sejati. Hal yang menarik untuk di ketahui bahwa universitas pertama yang di dirikan di dunia adalah Universitas Buddhis Nalanda di India, yang berkembang mulai abad kedua sampai kesembilan Masehi. Universitas ini terbuka bagi semua siswa-siswi dari seluruh penjuru dunia dan merupakan Universitas Buddhis yang menghasilkan sarjana-sarjana terkemuka dan bijaksana. 

PENDIRIAN YANG TEGUH
Buddha adalah Guru yang tiada bandingnya. Beliau membebaskan dan mengundang semua pengikut-pengikutNya maupun dari kepercayaan lainnya untuk membuktikan ajaran-Nya dari setiap kemungkinan, sampai tidak ada lagi keragu-raguan mengenai ajaran-Nya itu. Para pengikut-Nya telah berdebat tentang ajaran-Nya, dan bahkan telah mendirikan aliran-aliran Buddhis yang berbeda sesuai dengan pengertian mereka tanpa kekerasan dan pertumpahan darah. Buddha tahu jika seseorang benar-benar yakin bahwa ia tahu tentang kebenaran maka dia tidak perlu takut akan tantangan, karena Kebenaran akan selalu menang. Jawabannya terhadap banyak pertanyaan memperkaya doktrin Buddhis menjadi lading keyakinan yang luas. Kita sekarang dapat menjawab setiap pertanyaan tentang ajaran Buddha, hanya dengan mengacu pada penjelasan Buddha. 

TIDAK ADA KEPERCAYAAN YANG MEMBUTA
Buddha tidak pernah menjanjikan kebahagiaan surgawi ataupun penghargaan kepada mereka yang mengaku pengikut-Nya. Beliau tidak juga menjanjikan keselamatan kepada mereka yang percaya kepada-Nya. Bagi-Nya kepercayaan bukanlah penawaran melainkan jalan hidup yang mulia untuk memperoleh Penerangan Sempurna dan pembebasan bagi diri sendiri dan orang lain. Beliau tidak menginginkan pengikut yang percaya secara membuta, Beliau ingin kita berpikir dan mengerti untuk kebaikan diri kita sendiri.

Buddha mendorong semua orang untuk datang dan menemukan lebih banyak tentang ajaran Buddha dan tidak hanya sekedar mempercayainya. Beliau menasehati kita untuk memilih kepercayaan yang cocok dengan mempertimbangkan dan menyeledikinya dari berbagai segi, bukan hanya kepercayaan membuta. Hal ini menyebabkan ajaran Buddha kadang-kadang di katakan sebagai kepercayaan dengan analisis. Dalam hal ini logika ilmu pengetahuan dan para pemikir modern menghargainya. Saat ini, para pemeluk agama Buddha di dorong untuk bersikap kritis, bahkan terhadap kitab-kitab suci agama Buddha sendiri. 

KEYAKINAN DARI PENGALAMAN DAN AKAL SEHAT
Ajaran Buddha adalah satu-satunya agama yang di jelaskan kepada umat manusia lewat pengalaman, pencapaian, kebijaksanaan, dan Penerangan Sempurna dari penemunya (Buddha) tanpa mengatakannya sebagai perintah atau pesan dari dewa tertentu. Ini berakar dari pengalaman dan bukannya kepercayaan membuta. Masalah manusia harus di mengerti oleh seseorang melalui pengalaman-pengalaman manusia, dan dapat di pecahkan dengan mengembangkan kualitas-kualitas manusia yang sempurna. Seseorang dapat menemukan solusi melalui pemurnian dan pengembangan pikirannya, bukannya dari factor-faktor luar. Oleh sebab itu Buddha tidka pernah mengatakan dirinya sebagai penyelamat yang super natural. Beliau tidak pernah menemukan adanya penyelamat seperti itu. Menurut-Nya, kita dapat menjadi Penyelamat bagi diri kita sendiri. 

KEBENARAN KESELURUHAN
Buddha mengatakan bahwa kita harus menghadapi kenyataan hidup dengan berani tanpa bertindak munafik serta menerima kenyataan apapun dan kapanpun itu terjadi. Semua yang Beliau ajarkan adalah kebenaran praktis sejati yang membawa kita menuju kebahagiaan sejati.

ILMIAH
Ajaran Buddha tidak pernah menemukan interprestasi tambahan pada apa yang di ajarkan. Penemuan baru yang di temukan oleh para ilmuwan tidak pernah bertentangan dengan ajaran Buddha karena metode dan ajaran Buddha terbukti benar secara ilmiah. Prinsip-prinsip ajaran Buddha dapat  di pertahankan di berbagai keadaan tanpa merubah intinya. Kemampuan pemahaman terhadap nilai-nilai religious ini dapat berkurang dan hilang dari batin seseorang, dan seseorang mungkin mengalami kesulitan dalam mempraktekkan prinsip ini dalam suatu masyarakat yang pelik. Namun, nilai yang di ajarkan Buddha akan di hargai oleh semua kebudayaan dan orang yang mengerti, setiap saat. Seperti yang di katakan oleh Albert Einstein (ahli fisika dan matematika), peraih Nobel yang populer sebagai ilmuwan paling jenius abad ke-20. 

“Agama masa yang akan datang adalah agama kosmik. Agama tersebut mengatasi Tuhan yang bersifat pribadi dan menghindari dogma dan teologi. Mencakup baik alamiah maupun spiritual, dan berdasar pada rasa keagamaan yang muncul dari pengalaman terhadap segala sesuatu, alami dan spiritual, dan berdasar pada rasa keagamaan yang muncul dari pengalaman terhadap segala sesuatu, alami dan spiritual, serta melalui pengertian yang menyeluruh. Ajaran Buddha memenuhi ciri-ciri ini….. jika ada agama yang dapat mengimbangi ilmu pengetahuan modern, itu pasti ajaran Buddha.” 

UNGGUL DALAM FILSAFAT
Seperti yang di katakana oleh Bertrand Russell (ahli matematika, filsafat, pengarang dan kritikus sosial), pemenang Nobel yang populer sebagai filsafat terhebat pada abad 20. 

“Dari sejarah agama-agama yang hebat, saya lebih suka pada ajaran Buddha. Ajaran Buddha adalah kombinasi dari berbagai filsafat yang spektakuler dan ilmiah. Ajaran ini memakai metode ilmiah dan pada akhirnya dapat di sebut rasional. Di dalamnya dapat di temukan jawaban dari berbagai pertanyaan yang menarik seperti “Apa itu batin dan jasmani? Dari keduanya, mana yang lebih penting? Apakah alam semesta ini bergerak menuju satu tujuan? Apa kedudukan manusia? Apakah kehidupan yang mulia itu? Ini di ambil dimana para ilmuwan tidak dapat menjawabnya karena keterbatasan pengetahuan atau peralatan. Penakluknya adalah pikiran.”

UNGGUL DALAM PSIKOLOGI
Dalam perjalanan karirnya banyak psikolog telah menemukan, seperti apa yang di perlihatkan oleh Dr. Carl G.Jung (penemu Psikologi analtik, perintis psikologi modern): kita lebih dekat dengan Buddha. Dengan membaca sebagian kecil Dharma dapat di sadari bahwa umat Buddha telah mengetahui masalah-masalah psikologi lebih dari 2500 tahun yang lalu, jauh sebelum masalah-masalah tersebut muncul pada masa modern ini. Mereka mempelajari masalah ini pada masa lalu dan juga menemukan jawabannya. Seperti di ungkapkan oleh Jung.

“Sebagai siswa pembanding ajaran, saya percaya bahwa ajaran Buddha adalah yang paling sempurna di dunia ini. Filsafat dalam teori evolusi dan dalam hukum Karma adalah yang paling Tinggi di antara yang lainnya. Bukan dari sejarah agama atau pelajaran filsafat yang pertama menggambarkanku alam berpikir Buddhis tetapi ketertarikanku pada kedokteran. Pekerjaanku adalah meringankan penderitaan psikis, dan ini mendorong saya untuk mengenal pandangan dan metode dari guru kemanusiaan terbesar itu (Buddha), yang mempunyai prinsip pokok untuk merubah rantai penderitaan, umur tua, sakit dan kematian.”

TIDAK MENAKUT-NAKUTI
Buddha adalah figur terbesar yang mengutamakan munculnya keyakinan rasional ketimbang kepercayaan takhayul semata. Beliau membebaskan manusia dari penghambaan pada para brahmana, dan yang pertama kali menunjukkan jalan kebebasan dari kemunafikkan dan kediktatoran agama. Ajaran Buddha adalah ajaran yang menggunakan akal dan tidak menakut-nakuti untuk memaksa setiap orang dengan segala cara untuk mempercayainya. 

CINTA KASIH UNIVERSAL
Karena cinta kasih Buddha yang universal, Beliau melihat semua makhluk besar dan kecil, dari serangga sampai binatang buas adalah sama pada akhirnya, semua mempunyai hak yang sama untuk memperoleh kebahagiaan seperti kita. 

TANPA-KEKERASAN
Tidak ada peperangan yang kita lihat dalam Agama Buddha. Buddha mengatakan bahwa, “Yang menang akan di benci dan yang kalah hidup dalam penderitaan, siapa yang melepaskan kemenangan dan kekalahan adalah orang yang bahagia dan hidup dalam kedamaian.” Beliau bukan hanya mengajarkan kedamaian dan tanpa kekerasan, tetapi Beliau juga mungkin yang pertama dan satu-satunya pengajar agama yang pergi ke medan perang untuk mencegah terjadinya perang.

PERSAMAAN DERAJAT
Buddha adalah yang pertama menentang sistem kasta dalam hak asasi manusia dan mengutamakan kesamaan dari semua makhluk tanpa memandang perbedaan tingkat sosial, suku bangsa, maupun kepercayaan. Beliau selalu memberikan semangat dalam masyarakat pada semua tingkat. Menurut Buddha, satu-satunya pembedaan manusia adalah berdasarkan pada kualitas dari laku moralnya. Buddha mengatakan: “Pergilah ke semua Negara dan sebarkan ajaran ini. Katakana pada mereka bahwa yang miskin dan rendah, yang kaya dan tinggi semuanya satu dan semua kasta menyatu dalam kepercayaan ini seperti semua sungai yang mengalir ke laut.”
PERSAMAAN DALAM JENIS KELAMIN
Buddha melihat dua jenis kelamin yang pada akhirnya memiliki hak yang sama dan merupakan guru spiritual yang pertama kali memberikan wanita menjadi anggota Sangha (Persamuan Bhikksu dan Bhikksuni) sangat radikal pada waktu itu.

TIDAK MENYALAHGUNAKAN POLITIK
Buddha berasal dari kasta ksatria dan masuk dalam kategori raja, pangeran dan menteri. Tetapi Beliau tidak pernah menggunakan pengaruh kekuatan politik untuk menyebarkan ajaran-Nya disalahgunakan untuk mendapatkan kekuatan politik. Bagaimanapun, Beliau membujuk agar semua raja mempunyai moral yang kuat, dan mengajarkan bahwa sebuah Negara seharusnya tidak di perintah dengan ketamakan melainkan dengan Welas Asih dan perhatian pada rakyatnya.

TIDAK ADA EKSKLUSIVITAS ATAU FANATISME
Buddha mengajarkan bahwa jika ada kepercayaan yang mengajarkan Empat Kebenaran Mulia dan Jalan Mulia Berunsur Delapan, ini seharusnya di pandang sebagai agama yang benar. Ini di sebabkan karena agama yang benar-benar membantu harus membawa pada pembasmian seluruh penderitaan (seperti pada Empat Kebenaran Mulia), dan menunjukkan secara jelas jalan rasional menuju pada Kebahagiaan Sejati (seperti pada Jalan Mulia Berunsur Delapan).

PENYEBARAN TANPA KEKERASAN
Satu contoh yang sangat tepat dari kualitas dan pendekatan dari misionaris Buddhis adalah Raja Asoka, yang mengirimkan penyebar agama Buddha ke berbagai daerah di Asia dan dunia Barat untuk memperkenalkan ajaran Buddha tentang perdamaian. Salah satu prasasti yang terukir di batu pilar Asoka, yang masih ada sampai saat ini di India menyatakan: “Seseorang seharusnya tidak hanya menghargai agamanya dan mencela agama orang lain. Dengan melakukan hal ini, seseorang membantu agamanya untuk tumbuh dan memberikan perlakuan yang baik terhadap agama yang lain juga. Dengan melakukan yang sebaliknya, seseorang menggali kubur bagi agamanya sendiri dan sekaligus merugikan agamanya sendiri dan sekaligus merugikan agama yang lain.”

Perang keramat, perang suci, penyelidikan dan diskriminasi agama jangan sampai merusak sejarah ajaran Buddha. Penyebar agama Buddha tidak perlu ataupun bermaksud mengubah seseorang yang telah mempunyai kepercayaan yang sesuai untuk di praktekannya. Umat Buddha turut berbahagia melihat kemajuan agama lainnya sejauh mereka membantu orang lain menuju pada cara hidup spiritual sesuai dengan kepercayaan mereka, dan menuju pada kedamaian, keharmonisan dan pengertian yang benar. Tetapi, Buddha juga mendorong kita untuk membagi kebenaran dengan siapapun yang tertarik dengannya: “Pergilah, oh para Bhiksu, untuk kebaikan semuanya, untuk kebahagiaan semuanya, untuk menyebarkan Belas Kasihan bagi dunia, untuk kebaikan, keuntungan, dan kebahagiaan para dewa dan manusia, Janganlah berdua pergi dalam satu jalan. Babarkanlah Dharma, oh para Bhiksu, Dharma yang indah pada awal, indah pada pertengahannya, indah pada akhirnya, baik dalam semangat maupun dalam kata-kata. Ajarkanlah kehidupan suci untuk kesempurnaan dan kesucian. 

TUJUAN YANG PALING BERHARGA
Pencapaian Kebuddhaan, atau memperoleh Kebahagiaan Sejati untuk diri sendiri dan orang lain adalah yang paling sulit, tetapi merupakan hal yang sangat berharga untuk di lakukan, karena mempraktikan Agama Buddha berarti mengikuti Jalan Mulia Berunsur Delapan (Jalan Tengah). Umat Buddha tidak selayaknya mengikuti salah satu bentuk ekstrim.

GAMBARAN LENGKAP MENGENAI
UMAT MANUSIA DAN AGAMA
Buddha menjelaskan secara rasional dan mendetail tentang bagaimana semua kepercayaan spiritual berubah sepanjang sejarah, sejalan dengan perubahan dalam pola pikir manusia. Beliau juga memberi kita sebuah gambaran yang jelas mengenai pengaruh agama pada kehidupan umat manusia.


JALAN YANG SEMPURNA
UNTUK MENUJU KEBAHAGIAAN SEJATI
Ajaran-ajaran Buddha membentuk sebuah silabus lengkap yang besar dan berkaitan erat, yang mencakup setiap aspek kehidupan. Kumpulan dari kitab suci agama Buddha dikatakan jika di tumpuk mencapai “tinggi dari tujuh gajah”! Buddha menjelaskan selama empat puluh lima tahun, semua yang di butuhkan untuk melenyapkan penderitaan dan memperoleh Kebahagiaan Sejati. Beliau menanyakan sebanyak tiga kali kepada ribuan siswa-Nya, apakah mereka masih mempunyai keragu-raguan yang tersisa, sebelum Buddha mangkat dan mencapai Parinirvana. Ternyata tidak ada.

KEBAHAGIAAN DALAM HIDUP INI
Ajaran Buddha bukanlah sebuah agama yang hanya untuk kehidupan di dunia lain semata. Walaupun dengan mempraktekkan ajaran Buddha dalam kehidupan ini akan menghasilkan dampak positif untuk kehidupan kita yang selanjutnya, sebagian besar dari hasil latihan atau praktek kita akan dapat dirasakan dalam kehidupan saat ini juga. 

SEGALA SESUATU ITU TERBUKA
Menurut Buddha, Kebenaran merupakan hal yang terbuka untuk di temukan oleh semua orang untuk kebaikan diri mereka sendiri. Ketika kita belajar tentang kehidupan dan ajaran-ajaran Buddha, kita dapat melihat bahwa segala sesuatunya terbuka bagi semua orang, memang ada beberapa pelajaran tingkat lanjut tertentu yang memerlukan bimbingan dari guru-guru yang berpengalaman, tetapi tidak ada rahasia dalam agama Buddha.
PERBUATAN BAIK DAN PENUH PENGERTIAN
Pesan Buddha mengenai perbuatan baik dan penuh pengertian terhadap semua makhluk adalah sebuah pesan universal. Dunia saat ini membutuhkan pesan mulia ini lebih dari sebelumnya dalam sejarah kemanusiaan.






3 komentar: